PENDAHULUAN
Madrasah mempunyai peranan penting
di dalam sejarah pendidikan Islam dan perkembangannya. Ide-ide yang dihasilkan
oleh para pembaharu Islam dalam mewujudkan pendidikan Islam yang maju selalu
melekat erat di pendidikan Islam itu sendiri.
Pemikiran dan ide-ide pendidikan
Islam disini akan diahas sejalan dengan terbentuknya beberapa lembaga
pendidikan Islam (madrasah, sekolah Islam, universitas Islam).
Semoga konsep daripada makalah ini
dapat memberikan sumbangan Ilmu pengetahuan mengenai sejarah pendidikan Islam
khususnya untuk para teman-teman mahasiswa seperjuangan.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Madrasah
Madrasah merupakan isi makan dari fiil madhi dari darasa,
mengandung arti tempat atau wahana untuk mengenyam proses pembelajaran. Dengan
demikian, secara teknis madrasah menggambarkan proses pembelajaran secara
formal dan memiliki konotasi spesifik. Madrasah itu sendiri merupakan institusi
peradaban Islam yang sangat penting.
Madrasah (bahasa arab) yang akan dibicarakan pada bagian ini
berbeda dengan madrasah (bahasa indonesia) yang merupakan lembaga pendidikan
dasar dan menengah. Disini madrasah didefinisikan sebagai lembaga pendidikan
tinggi yang secara luas berkembang didunia Islam pramodern sebelum era
unversitas (Al-jami’ah).
Hasan Asy’ari mengansumsikan
ciri-ciri madrasah tidak dapat dikonotasikan dengan lembaga pendidikan yang ada
sekarang dan kesulitan besar menerjemahkan kata madrasah itu sendiri.
Sedangkan Nakosteen dan beberapa sarjana lain, menerjemahkan kata madrasah
dengan university. Walaupun tidak terlalu tepat, tapi sedikitnya tidak
dapat mewakili. Sebab, ada tiga perbedaan mendasar antara madrasah dan
unversitas, pertama, kata unversitas dalam pengertian yang paling awal
mengacu pada civitas akademika, sedangkan madrasah mengacu pada sarana dan
prasarana. Kedua, universitas bersifat hierarkis sednagkan madrasah
bersifat individualistis dan personal. Ketiga, izin mengejar pada
universitas dikeluarkan oleh komite, sedangkan pada madrasah ijazah diberikan
oleh Syaikh secara personal. Dengan demikian, pada bahasan selanjutnya istilah
ini akan dipakai dalam bentuk aslinya. Namun demikan, madrasah pada periode
awal merupakan cikal bakal berdirinya universitas.
B.
Gambaran Umum
Negara India
1.
Sejarah Singkat India
Dalam sejarahnya, india merupaka wilayah dengan berbagai macam
kebudayaan yang berkesinambungan selama 5000 Tahun. Kebudayaan dilembah Indus
(3000 SM sd. 1500 M) telah diikuti dengan zaman Vedic, yang menggunakan bahasa
sansekerta (1500 SM sd. 5000 SM).
Kerajaan pertama di India, kerajaan Maurya, dimulai oleh
Chandragupta Maurya (274-237 SM). Kerajaan-kerajaan setelah raja Asoka dipimpin
oleh raja-raja seperti Gupta, Pratihara, Pala, Calukya, Chola, dan dinasti
Pandya. Keaadan ini diikuti oelh zaman kekuasaan Islam sekitar abad ke 9 M dan
diikuti dengan kedatangan bangsa Eropa, terutama bangsa Inggris, pada abad
ke-17 M .
Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada
India. Pada tanggal 26 Januari 1950, India resmi menjadi republik India dengan
presiden sebagai kepala negara dan perdana mentri sebagai kepala pemerintahan.
Usaha-usaha dan aktivitas diplomatisnya, seperti Konferensi Asia-Afrika,
Gerakan Non-Blok, dan sebagainya menetapkan India sebagai salah satu negara
terkemuka dalam dunia ketiga.
2.
Letak Geografis Negara India
India adalah negara besar ke tujuh
dan mempunyai penduduk kedua terbanyak di dunia. India berada di Asia selatan
dan dikelilingi oleh Pakistan, Afganistan, Cina, Buthan, Myanmar, dan Bangladesh,
Samudra Hindia, Laut Arabia, dan Teluk Bengal sebagai batas lautnya. Daratan
india terbagi atas tiga macam daerah geografis: daerah pegunungan Himalaya,
daratan rendah yang dibentuk oleh sungai Indus-Gangga-Brahmaputra, dan
disebelah selatan terdapat semenanjung daratan tinggi Deccan.
3.
Keadaan Iklim dan Cuaca Negara
India
Iklim dan cuaca di India berbeda
dari satu wilayah dengan wilayah yang lain. Beberapa wilayah, termasuk daerah
pesisir, mempeunyai iklim dan cuaca yang seragam sepanjang tahun. Meskipun
demikian, ada beberapa wilayah di India yang mempunyai iklim dan cuaca yang
nyaman, seperti kota-kota diwilayah utara dan Bangalore di sebelah selatan.
Selain daripada wilayah tersebut, hampir semua daerah akan terasa sangat panas
pada musim panas.
Secara umum, iklim dan cuaca di
India bisa dibagi sebagai berikut:
1)
Bulan Maret sampai dengan Juni:
Musim panas.
2)
Bulan Juni sampai dengan Oktober:
Musim penghujan.
3)
Bulan November sampai dengan
Februari: Musim dingin.
4.
SDM di Negara India
India Juga
merupakan negara terbesar ketiga dalam penyediaan seumberdaya manusia dalam
bidang sains dan teknologi beberapa ilmuan besar India telah berhasil
mendapatkan penghargaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
5.
Sisitem Pemerintahan di Negara
India
India dibagi menjadi 27 negara
bagian dan 7 wilayah kesatuan. Negara-negara bagian tersebut mempunyai
kekuasaan otonomi sendiri yang cukup luas, sedangkan wilayah-wilayah kesatuan
dipimpin langsung oleh presiden melalui kepala pemerintahan yang ditunjuk.
6.
Budaya dan Masyarakat di Negara
India
Bahasa Hindi adalah bahasa resmi
pemerintahan dan Bahasa Inggris juga dipakai sebagai bahasa penghubung. Selain
itu ada sekitar 16 bahasa lainnya selain Hindi dan Inggris yang ditetapkan di
dalam undang-undang sebagai bahasa resmi yang boleh dipakai dalam pelaksanaan
pemerintahan dinegara-negara bagian.
India adalah
sebuah negara sekuler. Penganut agama Hindu adalah kelompok terbesar yang
diikuti oleh penganut agama Islam, Kristen, Sikh, Budha, Jain, dan Parsi.
Sebanyak 70 persen dari seluruh penduduk India tinggal di daerah pedesaan
dengan bergantung pada pertanian atau agrobisnis kecil.
Masyarakat
India pada umumnya ramah dan santai. Banyak dari mereka yang berani
memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum diminta untuk bicara.
C.
Lembaga
Pendidikan (Madrasah, Sekolah, Universitas) di India Pada Masa Pembaharuan
1.
Madrasah Dar Al-‘Ulum di India
a.
Sejarah Berdirinya
Adanya
madrasah di India bermula sesudah wafatnya Sayyid Ahmad Syahid pada tahun 1831,
segolongan pengikutnya meninggalkan medan jihad dan memasuki bidang pendidikan.
Sayyid Ahmad
Syahid adalah salah seorang dari murid
Syah Abdul Aziz (1746-1823), yang kemudian berpengaruh dalam gerakan
melaksanakan ajaran-ajaran Syah Waliyullah adalah Sayiyd Ahmad Syahid. Ia lahir
di tahun 1786 di Rae Bareli, suatu tempat yang terletak di dekat Lucknow.
Setelah cukup
memperoleh pengetahuan keagamaan, ia mulai mengadakan dakwah dimuka umum,
sehingga namanya mulai dikenal. Ia berdakwah bukan di Delhi saja, tetapi juga
di daerah-daerah yang terletak jauh dari ibu kota.
Dengan dibantu
oleh murid-muridnya, ia mengarang suatu buku bernama Sirat-i Mustaqim.
Sebagian besar dari buku itu mengandung pemikiran-pemikiran pembaharuan yang
dikemukakan oleh syah Waliyullah.
Menurut
pendapat Sayyid Ahmad, umat Islam India mundur, karena agama yang mereka anut
tidak lagi Islam yang murni, tetapi Islam yang yang telah bercampur baur dengan
paham dan praktek yang berasal dari Persia dan India. Umat Islam India harus
dibawa kembali ke ajaran Islam yang murni. Untuk mengetahui ajaran murni itu
orang harus kembali ke Al-qur’an dan Hadits. Dengan kembali kepada kedua sumber
asli ini bid’ah (bidah) yang melekat ke tubuh Islam akan dapat dihilangkan.
Yang pertama
sekali harus dibersihkan ialah tauhid yang dianut umat Islam India. Keyakinan mereka harus dibersihkan dari paham
dan praktek kaum tarekat sufi seperti kepatuhan tidak terbatas kepada guru dan
ziarah ke kuburan wali untuk meminta syafaat. Juga dari paham animisme dan
paham adat istiadat Hindu yang masih terdapat dalam kalangan umat Islam India.
Langsung terperinci
ajarannya mengenai tauhid mengandung hal-hal sebgai berikut:
1)
Yang boleh disembah hanya Tuhan,
secara langsung tanpa perantara dan tanpa ucapan yang berlebih-lebihan.
2)
Kepada makhluk tidak boleh
diberikan sifat-sifat Tuhan. Malaikat, roh, wali, dan lain-lain tidak mempunyai
kekuasaan apa-apa untuk menolong manusia dlam mengatasi kesulitan-kesulitannya.
Mereka sama lemahnya dengan manusia dan sama terbatas pengetahuannya mengenai
Tuhan.
3)
Sunah (tradisi) yang diterima
hanyalah sunah Nabi dan sunah yang timbul di zaman Khalifah Yang Empat.
Kebiasaan membaca tahlil dan menghiasi kuburan adalah bidah yang menyesatkan
dan harus di jauhi.
Sayyid juga
menentang taklid pada pendapat ulama, termasuk didalamnya pendapat ke empat
imam besar. Oleh karena itu berpegang kepada mazhab tidak menjadi soal yang
penting, sungguhpun ia sendiri adalah pengikut mazhab Abu Hanifah. Karena
taqlid ditentang, pintu ijtihad baginya terbuka dan tidak tertutup. Ijtihad
diperlukan untuk memperoleh interprestasi
baru terhadap ayat-ayat Al-qur’an dan Hadis.
Ide yang
berpengaruh kemudian bukanlah ide-ide di atas tetapi pemiliknya dalam bidang
politik. Daerah India telah banyak dikuasai oleh orang bukan Islam, dan oleh
karena itu bukan lagi merupakan Dar al-Islam malahan telah menjadi Dar al-Harb.
Terhadap Dar al-Harbi orang Islam harus mengambil salah satu dari dua sikap
berikut, berpegang melawan Dar al-Harb atau hijrah, meninggal Dar al-Harb
pindah ke Dar al-Islam. Yang dipilih sayyid Ahmad ialah berperang.
Daerah yang
dahulu terletak dibawah Islam sekarang jatuh ke tangan bukan Islam. Di sini
timbullah persoalan Dar al-Harb, daerah yang jatuh ke bawah kekuasaan bukan
Islam, dan Dar al-Islam, daerah yang
masih berada di bawah kekuasaan Islam.
Sayyid Ahmad
berpendirian bahwa daerah-daerah yang telah jatuh kebawah tangan bukan Islam
harus kembali ke tangan Islam. Dar al-Harb mesti menjadi Dar al-Islam kembali.
Dengan demikian timbullah perang jihad terhadap dua musuh, Hindu di satu pihak
dan Inggris di pihak lain. Inggris dengan kemajuan ekonomi, ilmu pengetahian
dan teknologinya ternyata kuat dan sukar untuk dapat dikalahkan. Kemungkinan
memperoleh kemenangan lebih banyak, jika serangan dihadapkan Sikh.
Sayyid Ahmad
dengan gerakan Mujahidinnya melalui peperangan terhadap golongan sikh di India
Utara. Ia serang pusat kekuatan mereka di Akora, sehingga mereka mundur. Ia
teruskan peperangan ke medan datar dan dapat menguasai Pesyawar. Kekuatan
militernya menurut keterangan berjumlah seratus ribu orang dengan bantuan
Afganistan ia mengharap dapat mengembalikan daerah-daerah yang telah lepas dari
tangan Islam. Sokongan dlam menjalankan jihad banyak ia peroleh dari kepala
suku-suku bangsa yang ada di daerah tersebut.
Dalam pada itu
perlawanan dari Sikh bertambah kuat dengan dapatnya mereka menarik
golongan-golongan bukan Islam lainnya, seperti golongan Barakzai, untuk
sama-sama melawan Mujahidin kekuatan Sayyid Ahmad berkurang dan dalam
pertempuran dengan satu pasukan Sikh di Balekot ia mati terbunuh di tahun 1831.
Dari peristiwa inilah ia mendapat gelar Syahid.
Bersama Sayyid
Ahmad Syahid turut terbunuh banyak dari para Mujahidin. Pengikutnya pecah
menjadi dua segolongan berpendapat bahwa kekuatan sudah tidak cukup untuk
meneruskan Jihad, dan oleh karena itu mereka mimdahkan perhatian pada
pendidikan. Dalam pembentukan madrasah Doeband yang besar pengaruhnya di India,
mereka turut berjasa.
b.
Dasar dan Tujuan Pendidikan Madrasah Dar Al-‘Ulum di India
Doeban bertujuan memberikan pendidikan terorganisasi secara
birokratis dalam ilmu tradisional ulama.
Yang diutamakan ialah pemurnian tauhid yang dianut umat Islam India dari
paham-paham salah yang dibawa tarekat dan dari keyakinan animisme lama.
Selanjutnya juga pemurnian praktek keagamaan mereka dari segala macam bidah.
Yang ingin diwujudkan doeband kembali ialah Islam murni sebagai terdapat di
zaman Nabi, Sahabat, tabiin, dan zaman sesudahnya. Doeband dengan demikian kuat
berpegang pada tradisi zaman klasik. Mazhab yang dianut Doeband mazhab Hanafi.
Dalam bidang politik,
Doeband mengambil sikap anti Inggris ini demikian karena Doeban
didirikan oleh pemuka-pemuka gerakan Mujahidin yang melawan kekuasaan Inggris
dan didirikan untuk menentang pendidikan sekuler barat yang dibawa Inggris dan
juga sebagai reaksi terhadap usaha misi Kristen yang datang ke India
bersama-sama dengan Inggris. Oleh karena itu bekerja sama dengan Hindhu untuk
melawan Inggris dapat diterima oleh ulama-ulama Doeband. Partai kongres
nasional India mendapat sokongan dari Doeband. Liga muslimin, karena dianggap
pro-Inggris tidak dapat disokong bahkan di tentang oleh doeband. Doeband juga
kurang setuju dengan ide pembagian India menjadi dua negara, negara Islam dan
negara Hindhu. Menurut Doeband, politik pembagian India dan pembentukan negara
pakistan berasal dari Inggris.
c.
Kurikulum Pendidikan Madrasah Dar
Al-‘Ulum di India.
Para siswa mengikuti pendidikan selama enam tahun, mengikuti
silabus, menempuh ujian formal, dan ikut pertemuan. Sekolah ini terutama
terkenal karena karyannya dalam Hadis, dan pada abad ini membengun jaringan
sekolah yang masih terus tumbuh hingga sekarang
Ulama Doeband berupaya apolotis dan sepenuhnya menyebarkan tuntunan
yang benar melalui pendidikan guru, imam sholat, pengelola wakaf, penulis, dan
sebagainya.
Ajaran yang dibawa Syah Waliyullah dan yang kemudian yang
diteruskan oleh anaknya Syah Abdul Aziz, dan selanjutnya Sayyid Ahmad Syahid
serta pengikutnya untuk melaksanankannya banyak mempunyai perserupaan dengan
ajaran Wahabiah dari Arabia. Dan yang banyak dilaksanakan adalah pula ajaran
pemurnian praktek umat Islam dari berbagai macam bidah. Oleh karena itu gerakan
Mujahidin disebut juga oleh penulis barat, gerakan Wahabiah India.
2.
Sekolah Muhammedan Anglo Oriental
College (MAOC) di India
a.
Sejarah Berdirinya
Latar belakang didirikannya Sekolah Muhammedan Anglo Oriental
College (MAOC) di India adalah hancurnya Gerakan Mujahidin dan Kerajaan Mughal
sebagai akibat dari “Pemberontakan 1857” serta hasil pemikiran oleh pendirinya
yaitu Sayyid Ahmad Khan.
Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut
keterangan berasal dari keturunan
Husein, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah dan Ali. Neneknya, Sayyid hadi
adalah pembesar istana zaman Alamghir II (1754-1759). Ia mendapat didikan
tradisional dalam pengetahuan agama agama dan disamping bahasa Arab ia juga
belajar bahasa Persia. Ia orang yang rajin membeca dan banyak memperluas
pengetahuan dengan membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu
berusia 18 tahun ia masuk pekerja pada serikat India Timur kemudian ia bekerja
pula sebagai hakim. Tetapi di tahun 1846 ia pulang kembali ke Delhi untuk
meneruskan studi.
Dimasa “Pemberontakan 1857” ia banyak berusaha untuk mencegah
terjadinya kekerasan dan dengan demikian banyak menolong orang Inggris dari
pembunuhan. Pihak Inggris menganggap ia telah banyak berjasa bagi mereka dan
ingin membalas jasanya, tetapi hadiah yang dianugerahkan Inggris kepadanya ia
tolak. Gelar Sir kemudian kemudian di berikan kepadanya dapat ia terima.
Hubungan dengan pihak Inggris menjadi baik dan ini ia pergunakan untuk
kepentingan umat Islam India.
Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa peningkatan kedudukan umat
Islam India, dapat diwujudkan hanya dengan bekerjasama dengan Inggris. Inggris
telah merupakan penguasa yang terkuat di India, dan menentang kekuasaan itu tidak
akan membawa kebaikan bagi umat Islam India. Hal ini akan membuat mereka tetap
mundur dan akhirnya akan jauh ketinggalandari masyarakat Hindhu India.
Disamping itu dasar ketinggian dan kekuatan Barat, termasuk di
dalamnya Inggis, ialah ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Untuk dapat
maju, umat Islam harus pula menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern
itu. Jalan yang harus ditempuh umat Islam untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diperlukan itu bukanlah bekerjasama dengan Hindhu dalam
menentang Inggris tetapi memperbaiki dan memperkuat hubungan baik dengan
Inggris.
Ia berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa dalam “Pemberontakan
1857”, umat tidak memainkan peranan utama. Untuk itu ia keluarkan pamflet yang
mengandung penjelasan tentang hal-hal yang membawa pada pecahnya “Pemberontakan
1857”. Di antara sebab-sebab yang ia sebut adalah sebagai berikut:
1)
Intervensi Inggris dalam soal
keagamaan, seperti pendidikan agama Kristen yang diberikan kepada yatim piatu
di panti-panti yang diasuh oleh orang Inggris, pembentukan sekolah-sekolah misi
Kristen dan penghapusan pendidikan agama di perguruan-perguruan tinggi.
2)
Tidak turut sertanya orang-orang
India, baik Islam maupun Hindu, dalam lembaga-lembaga perwakilan rakyat, hal
yang membawa kepada:
a)
Rakyat India tidak mengetahui
tujuan dan niat Inggris, mereka anggap Inggris datang untuk mengubah agama
mereka menjadi Kristen.
b)
Pemerintah Inggris tidak mengetahui
keluhan-keluhan rakyat India.
3)
Pemerintah Inggris tidak berusaha
mengikat tali persahabatan dengan rakyat India, sedang kestabilan dalam
pemerintahan bergantung pada hubungan baik rakyat. Sikap tidak menghargai dan
tidak menghormati rakyat India, membawa kepada akibat yangtidak baik.
Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam mundur karena mereka
tidak mengikuti perkembangan zaman. Peradaban Islam klasik telah hilang dan
telah timbul peradaban baru di Barat. Dasar peradaban bari ini ialah ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan sebagai telah disebut diatas inilah yang menjadi
sebab utama bagi kemajuan dan kekuatan orang barat.
Ilmu dan pengetahuan dan teknologi modern adalah hasil pemikiran
manusia. Oleh karena itu akal mendapat penghargaan tinggi bagi Sayyid Ahmad
Khan. Tetapi sebagai orang Islam yang percaya kepada wahyu, ia berpendapat
bahwa kekuatan akal bukan tidak terbatas.
Karena ia percaya pada kekuatan dan kebebasan akal, sungguhpun
mempunyai batas, ia percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam
menetukan kehendak dan melakukan perbuatan. Dalam kata lain, ia mempunya paham qadariah
(free will and free act) dan tidak paham jabariah atau fatalisme.
Manusia, demikian pendapatnya, dianugrahi Tuhan daya-daya, diantaranya daya
berpikir, yang disebut akal, dan fisik untuk mewujudkan kehendaknya. Manusia
mempunyai kebebasan untuk mempergunakan daya-daya yang diberikan Tuhan
kepadanya itu.
Inilah pokok-pokok pemikiran Sayyid Ahmad Khan mengenai pembaharuan
dalam Islam. Ide-ide yang dikemukakannya banyak persamaannya dengan pemikiran
Muhammad Abduh di Mesir. Kedua pemuka pembaharuan ini sama-sama memberi
penghargaan tinggi pada akal manusia, sama-sama menganut paham qadariah,
sama-sama percaya kepada hukum alam ciptaan Tuhan, sama-sama menetang taqlid
dan sama-sama membuka pintu ijtihad yang dianggap tertutup oleh umat Islam pada
umumnya diwaktu itu.
Sebagai telah disebut diatas, jalan bagi umat Islam India untuk
melepaskan diri dari kumunduran dan selanjutnya mencapai kemajuan, ialah
memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern Barat. Dan agar yang tersebut
akhiri ini dapat di capai, sikap mental umat yang kurang percaya kepada
kekuatan akal, kurang percaya kepada kebebasan manusia dan keurang percaya pada
adanya hukum alam, harus diubah terlebih dahulu.
Perubahan sikap mental itu ia usahakan melalui tulisan-tulisan
dalam bentuk buku dan artikel dalam majalah Tanzib al-Akhlaq. Usaha
melalui pendidikan juga ia tidak lupakan, bahkan pada akhirnya ke dalam
lapangan inilah ia curahkan perhatian dan pusatkan usahanya. Jalan yang efektif
untuk merubah sikap mental memanglah pendidikan.
Di tahun 1861 ia dirikan sekolah Inggris di Muradabad. Di tahun
1876 ia minta berhenti sebagai pegawai pemerintahan Inggris dan sampai akhir
hayatnya di tahun 1898, ia mementingkan pendidikan umat Islam India. Di tahun
1878, ia mendirikan Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di Aligarh
yang merupakan karyanya yang besejarah dan berpengaruh dalam cita-citanya untuk
memajukan umat Islam India.
b.
Dasar dan Tujuan Sekolah Muhammedan
Anglo Oriental College (MAOC) di India
Menurut penulis I.H. Qureshi,
sekolah Sekolah itu mempunyai peranan penting dalam kebangkitan umat Islam
India, dan sekiranya tidak karena sekolah itu, umat india di pakistan sekarang
akan lebih jauh ketimggalan dari umat-umat lain.
Sebelumnya di tahun 1869/70 Sayyid
Ahmad Khan telah berkunjung ke Inggris, antara lain untuk mempelajari sistem
pendidikan Barat. Sekembalinya dari kunjungan itu ia membentuk panitia
peningkatan pendidikan umat Islam. Salah tujuan panitia ialah menyelidiki
sebabnua umat Islam India sedikit sekali memasuki sekolah-sekolah pemerintah.
Disamping itu di bentuk lagi panitia dana pembentukan perguruan tinggi Islam.
Di tahun 1886 ia bentuk Muhammadan Educational Conference dalam usaha
mewujudkan pendidikan nasional dan seragam untuk umat Islam India. Progam dari
lembaga ini adalah menyebarluaskan pendidikan Barat dikalangan umat Islam,
menyelidi pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah Inggris yang
didirikan oleh golongan Islam dan menunjang pendidikan agama yang diberikan
oleh sekolah-sekolah swasta.
Perhatian Sayyid Ahmad Khan
terhadap umat Islam memang besar, tetapi pengaruhnya tidak terbatas dalam
pendidikan saja. Melalui buku karangannya dan tulisannya di Tahzib al-Akhlaq
ide-ide pembaharuan yang dicetuskannya menarik perhatian golongan terpelajar
Islam India. Penafsiran-penafsiran baru yang diberikannya terhadap
ajaran-ajaran Islam lebih dapat diterima golongan pelajar ini dari pada
tafsiran-tafsiran lama.
c.
Kurikulum Sekolah Muhammedan Anglo
Oriental College (MAOC) di India
MAOC dibentuk sesuai dengan model
sekolah di Inggris dan bahasa yang dipakai di dalamnya ialah bahasa Inggris.
Sedang guru dan stafnya banyak terdiri atas orang Inggris. Ilmu pengetahuan
modern merupakan sebagian besar dari mata pelajaran yang diberikan. Pendidikan
agama tidak di abaikan. Dalam hubungan ini baik disebut bahwa di
sekolah-sekolah inggris yang diasuh pemerintah, agama tidak di ajarkan. Di MAOC
pendidikan agama Islam dan ketaatan siswa menjalankan ajaran agama diperhatikan
dan di pentingkan. Sekolah itu terbuka bukan hanya bagi orang Islam, tetapi
juga bagi orang Hindu, Parisi, dan Kristen.
Viqar al-Mulk sebagai seorang
ulama, keras pendirian dan pegangan terhadap agama. Hidup keagamaan di MAOC ia
perkuat. Pelaksanaan ibadat, terutama salat dan puasa, ia perketat
pengawasannya. Lulus dalam ujian agama menjadi syarat untuk dapat naik tingkat.
Hal-hal tersebut di atas membuat MAOC menjadi lebih populer dikalangan ulama
India.
3.
Universitas Muslim Aligarh di India
a.
Sejarah berdirinya
Ide-ide pembaharuan yang di
cetuskan Sir Sayyid Ahmad Khan dianut dan disebarkan selanjutnya oleh murid
serta pengikut dan timbullah apa yang dikenal dengan gerakan Aligarh. Pusatnya
ialah Muhammedan Anglo Oriental College yang didirikan pemimpin pembaharuan
Islam itu di Aligarh. Setelah ditingkatkan menjadi universitas, dengan nama
Universitas Islam Aligarh di tahun 1920, perguruan tinggi ini meneruskan
tradisi sebagai pusat gerakan pembaharuan Islam India.
Gerakan Aligarh inilah yang menjadi
penggerak utama bagi terwujudnya pembaharuan dikalangan umat Islam India. Tanpa
adanya gerakan ini, ide-ide pembaharuan selanjutya seperti yang di cetuskan
Amir Ali, Muhammad Iqbal, Muhammad Abul Kalam Asad, dan sebagainya.
b.
Dasar dan Tujuan Universitas Muslim
Aligarh di India
Pada tahun 1875, Sayyid Ahmad Khan
mendirikan Kolese Anglo Oriental Mohammadan yang kemudia menjadi Unversitas
Muslim Islam Aligarh, dengan model Oxford dan Cambrige, dan bertujuan
melahirkan kaum berpendidikan Inggris. Sayyid Ahmad Khan mendapati bahwa
warisan intelektualnya adalah dari para pembaharu Wali Allah. Namun, dia
bertujuan menunjukan keselarasan fundamental antara wahyu Al-qur’an dan sains
modern, dengan menyingkirkan dari Islam unsur-unsur yang bergantung pada ruang
dan waktu tertentu serta hanya mempertahankan yang esensial. Dia menggunakan
ijtihad untuk menggantikan penafsiran historis.
c.
Kurikulum Universitas Muslim Aligarh di India.
Kemajuan Gerakan Aligarh disebabkan adanya
mata pelajaran umum, seperti ilmu alam, filsafat, humaniora dan sebagainya.
PENUTUP
Pada tahun 1867, sekelompok ulama
yang berhubungan dengan pembaruan Syah Wali Allah – akrab dengan
lembaga-lembaga Inggris melalui perguruan Delhi dan dinas pemerintah –
mendirikan Dar Al-‘Ulum di Doeband. Diantara pemuka-pemuka itu terdapat Maulana
Muhammad Qasim Nanantawi dan Maulana Muhammad Ishaq, seorang cucu dari Syah
Abdul Aziz. Di bawah pimpinan mereka suatu madrasah kecil di Doeban ditingkat
menjadi perguruan tinggi agama dengan nama Darul Ulum Doeband. Darul Ulum
inilah yang kemudian mengeluarkan ulama-ulama besar India dan melalui
ulama-ulama besar itu Doeband mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat
Islam India, terutama awamnya. Kedudukan Doeband di India sama dengan kedudukan
Al-Azhar di Mesir.
Latar belakang didirikannya Sekolah
Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di India adalah hancurnya Gerakan
Mujahidin dan Kerajaan Mughal sebagai akibat dari “Pemberontakan 1857” serta
hasil pemikiran oleh pendirinya yaitu Sayyid Ahmad Khan. . Di MAOC pendidikan
agama Islam dan ketaatan siswa menjalankan ajaran agama diperhatikan dan di
pentingkan. Sekolah itu terbuka bukan hanya bagi orang Islam, tetapi juga bagi
orang Hindu, Parisi, dan Kristen.
Pada tahun 1875, Sayyid Ahmad Khan
mendirikan Kolese Anglo Oriental Mohammadan yang kemudia menjadi Unversitas
Muslim Islam Aligarh, dengan model Oxford dan Cambrige, dan bertujuan melahirkan
kaum berpendidikan Inggris.
Demikian makalah yang masih jauh
dari kesempurnaan, Billahiaufikwalhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
izin copas yaa buat tugas kuliah :)
ReplyDelete